Posisi Menyusui Buat Ibu dan Bayi

Sabtu, 21 Januari 2012 - Diposting oleh Badal di 00.38
DALAM minggu-minggu awal posisi menyusui yang baik sangatlah penting. Posisi menyusui yang baik dapat menjaga kesehatan puting susu, menghidarkan dari luka serta memungkinkan bayi menyusu dengan efisien. Luka pada puting ini sesungguhnya dapat dihindarkan dengan posisi menyusui yang benar. Anda mungkin menyadari bahwa ini adalah topik yang panjang. Namun yakinlah bahwa keberhasilan menyusui telah dicapai ibu dan bayi sejak ratusan tahun lalu. Namun sesederhana apapun suatu hal, tetap dibutuhkan penjabaran untuk menggambarkannya dengan baik.

Tahapan Dasar untuk Posisi Menyusui yang Baik

Posisikan diri pada keadaan nyaman, gunakan penyanggah di bagian punggung, bantal penyanggah tangan, dan penggunaan penyaggah kaki khusus atau buku telepon untuk menyamankan posisi kaki.
Posisikan bayi dekat dengan ibu, pinggul bayi menyamping (kearah badan ibu), sehingga bayi tidak menggerakkan kepalanya untuk mencapai payudara. Mulut dan hidung bayi menghadap puting ibu. Jika memungkinkan minta bantuan seseorang untuk memposisikan bayi setelah anda duduk nyaman. (Lihat Seputar Aturan Dasar”)
Sanggah payudara sehingga tidak menekan dagu bayi. Dagu bayi diarahkan ke payudara. (Lihat Tehnik Menyanggah Payudara” di bawah ini)
Lekatkan bayi pada payudara ibu. Bantu bayi agar mau membuka lebar mulutnya dan tarik bayi sedekat mungkin dengan menyanggah punggungnya (bukan kepalanya) sehingga dagu bayi terarah ke payudara ibu. Hidung bayi akan bersentuhan dengan payudara. Tangan ibu membentuk leher kedua/sanggahan leher untuk bayi (lihat “Apakah bayi saya pada posisi yang benar” di bawah ini)
Nikmatilah! Bila anda merasa puting anda sakit, lepaskan bayi dari payudara dan posisikan kembali perlahan.

Tahapan ini mungkin harus sering diulang pada masa awal menyusui. Namun pada akhirnya anda dan bayi anda akan menemukan cara yang paling sesuai.

Seputar Aturan Dasar

Semakin berpengalaman anda dan bayi anda dalam hal menyusui, anda akan menemukan bahwa posisi menyusui dapat diubah-ubah dalam banyak cara, bahkan pada saat perpindahan menyusui ke menyusui berikutnya. Anda dapat menggunakan cara yang paling sesuai dengan anda yang terpenting anda merasa nyaman dan bayi dapat menyusui dengan baik. Cobalah beberapa posisi menyusui di bawah ini. Ingat, penting untuk meletakkan bayi setinggi puting anda di setiap posisi manapun. Posisi bayi terlalu bersandar dapat menyebabkan bayi merasakan sakit pada punggung, leher atau ketegangan pada bahu ataupun sakit atau luka pada puting ibu.

Posisi Mendekap
posisi menyusuiPosisi ini sangat sering digunakan pada minggu-minggu pertama menyusui. Posisi "Mendekap-Silang” memberikan ibu keleluasaan kontrol yang lebih. Ketika menyusui bayi di pangkuan pada posisi ini, bayi harus berbaring menyamping, bersandar pada bahu dan pinggulnya serta tinggi mulut sejajar dengan putting ibu. Gunakan bantuan bantal untuk menaikkan posisi bayi dan menyanggah siku anda sehingga bayi berada posisi setinggi putting ibu, terutama di minggu-minggu awal menyusui.

Sanggahlah payudara anda dengan genggaman "U” atau genggaman "C”. Lihat penjelasan pada "Tehnik Menyanggah Payudara“ di bawah ini. Kepala bayi akan berada di lengan atas ibu dan punggungnya pada lengan dalam dan telapak tangan ibu. Pada saat menunduk anda dapat melihat bagian samping badan bayi. Sedikitnya setengah inchi bagian aerola (bagian gelap dari puting susu) payudara ibu berada dalam mulut bayi. Pastikan telinga, bahu dan pinggul bayi dalam posisi garis lurus. Layaknya bayi yang baru lahir, kepala dan pantat bayi akan berada pada posisi sejajar.

Posisi Mendekap-Silang
Pada masa awal menyusui, banyak ibu yang menemukan variasi posisi mendekap atau dikenal dengan posisi mendekap-silang sangatlah berguna. Posisi ini menggunakan penyanggah bantal yang diletakkan di pangkuan ibu dan berfungsi menaikkan posisi badan bayi agar mencapai puting susu ibu. Bantal yang digunakan juga harus dapat menyanggah kedua siku ibu sehingga berat bayi tidak tertopang di tangan ibu, menahan berat bayi di tangan dapat menyebabkan ibu merasa lelah sebelum proses menyusui selesai.

Posisikan tangan kiri pada genggaman "U” untuk menyanggah payudara pada saat menyusui di payudara kiri (lihat Tehnik Menyanggah Payudara). Jari-jari tangan kanan digunakan menyanggah bayi. Posisikan tangan anda dengan perlahan di belakang telinga dan leher bayi, letakkan ibu jari dan jari telunjuk di masing-masing belakang telinga bayi. Biarkan leher bayi bersandar pada telapak tangan antara ibu jari dan telunjuk yang membentuk lapisan leher kedua untuk bayi. Telapak tangan berada pada bagian badan antara bahu bayi. Sejak awal akan menyusui bayi pastikan posisi mulut bayi dekat dengan puting susu anda. Pada saat bayi membuka mulutnya, bantulah dengan mendorongnya perlahan dengan telapak tangan anda yang berada di antara bahunya. Pastikan sedikitnya setengah inchi bagian aerola dari puting ibu berada dalam mulut bayi.

Posisi Mencekram atau Sepak bola

Posisi ini sangat baik untuk ibu yang melalui proses melahirkan secara caesar, dengan posisi ini bayi berada jauh dari luka operasi. Pada umumnya bayi sangat menyukai posisi ini. Posisi ini juga memudahkan bayi untuk bereaksi lebih baik pada saat ibu berada pada kondisi air susu mengalir karena refleks (mengalir dengan sedirinya). Pada posisi ini, bayi berada di posisi samping ibu dengan tangan ibu menyanggah kepala bayi sementara punggung bayi berada sepanjang lengan. Anda menyanggah payudara dengan posisi genggaman "C” ( Lihat Teknik Menyanggah Payudara” untuk mengetahui posisi ini lebih lanjut). Posisikan bayi menghadap anda dengan mulut bayi berada pada ketinggian yang sama dengan puting ibu. Kaki bayi berada dibawah lengan anda dengan pinggul menyamping dan kaki bayi tertumpu di sandaran punggung. Bantal penyanggah sangat membantu memposisikan bayi pada ketinggian yang diharapkan.

Posisi Tidur Menyamping
posisi menyusuiBanyak ibu yang merasakan nyaman dengan posisi berbaring saat menyusui terutama pada malam hari. Pada posisi ini, bayi dan ibu berada pada posisi berbaring saling berhadapan. Agar lebih nyaman anda dapat meletakkan bantal penyanggah di bagian punggung anada dan/atau di antara kaki/lutut anda. Sementara bantal penyanggah ataupun gulungan selimut dapat diletakkan dibelakang punggung bayi utnuk menjaga bayi tidak berguling menjauh dari anda. Anda dapat mendekap bayi anda dengan memposisikannya kepala bayi di lengan atas dan badan bayi di sepanjang lengan bawah anda. Miringkan posisi pinggul bayi, posisi telinga, bahu dan punggung bayi berada pada satu garis lurus. Pada posisi ini bayi akan lebih mudah menyusui. Beberapa ibu menemukan posisi ini sangat menolong bahkan di siang hari.

Teknik Menyanggah Payudara
teknik menyusuiPada saat anda menyanggah bayi anda pada salah satu posisi menyusui diatas, anda juga perlu menyanggah payudara anda dengan tangan anda yang bebas. Menyanggah payudara akan memindahkan berat payudara ibu dari dagu bayi sehingga bayi lebih dapat menyususi dengan baik dan efektif.

Genggaman “C” – Lihat kembali ilustrasi posisi dekap” di atas dan perhatikan gambar disamping ini. Sanggah payudara anda dengan posisi ibu jari di bagian atas tepat di belakan aerola (kulit gelap di sekitar puting) dan jari lainnya di bagian bawah payudara. Posisikan jari-jari tersebut tepat di belakang mulut bayi. Genggaman ini dapat digunakan dan membantu pada saat menyusui baik untuk posisi mencekram/sepak bola maupun posisi dekapan.

Genggaman “U” - Letakkan jari jari anda pada posisi paralel/sejajar pada rusuk di bawah payudara, jari telunjuk anda berada disekeliling bawah payudara. Jatuhkan siku anda sehingga paudara sepenuhnya tersanggah diantara ibu jari dan jari telunjuk. Ibu jari berada di bagian luar payudara sedangkan ibu jari di dalam daerah payudara. Genggaman ini dapat digunakan dan membantu pada saat menyusui dengan posisi dekapan ataupun posisi dekapan-silang.

Benarkah Posisi Menyusu Bayi Saya ?

Pada saat akan menyusui, dekatkan atau tempelkan puting anda pada bibir bawah bayi. Hal ini mebantu untuk membujuk bayi mau membuka lebar mulutnya (seperti sedang menguap) untuk Pelan-pelan posisikan puting anda ke dalam mulut bayi ke arah langit-langit mulutnya, kemudian dekatkan bayi ke anda dengan posisi dagu menempel.

Tanda-tanda bayi pada posisi menyusui yang benar :

Hidung bayi anda hampir menyentuh payudara anda.
Kedua bibirnya terdorong terlipat keluar
Sedikitnya sekitar 1/2 inchi bagian aerola anda berada dalam mulut bayi

Aabila anda merasakan tidak nyaman atau sakit pada saat menyusui, letakkan perlahan jari anda dalam mulut bayi, diantara gusinya, untuk melepaskan bayi dari payudara kemudian coba posisikan kembali. Bayi yang disodorkan payudara ibu akan menghisap tannpa proses menelan ketika ia memposisikan puting ibu dalam mulutnya seakan memberikan tanda bahwa bayi siap menerima tetesan air susu ibu. Kemudian pada saat bayi mulai mendapatkan air susu, anda akan melihat dagu bayi bergerak ke arah telinganya. Begitu juga area disekeliling dahinya akan bergerak-gerak. Anda juga akan mendengar bayi menelan air susu, agak cepat di awal, kemudian melambat seiring dangan hilangnya rasa haus/laparnya.

Sumber : http://www.llli.org/llleaderweb/LV/LVAugSep00p63.html (bayidananak.com)

Stimulasi Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan

Diposting oleh Badal di 00.35
Jakarta: Siapa yang tak ingin punya bayi cerdas, lucu dan menggemaskan seperti di iklan-iklan televisi? Oh ya, Anda tentu ingin memiliki bayi seperti model-model kecil itu. Bukan suatu hal yang mustahil untuk memiliki bayi lucu, cerdas dan menggemaskan. Toh kecerdasan itu harus dilatih, bukan datang dengan sendiri dan dibiarkan saja.

Tetapi bagaimana jika ternyata si calon bayi itu masih berusia 3 minggu atau satu bulan? Bagaimana melatih kecerdasan bayi yang bahkan belum lahir? Untuk itulah, Woman memberikan beberapa tips bagi Anda yang berencana memiliki bayi cerdas. Yuk, baca artikel ini selengkapnya.

Tips 1: Nutrisi lengkap dan bergizi!

Jangan remehkan nutrisi dan gizi Anda saat Anda sedang hamil. Ada pelbagai brainfood yang bisa Anda susun sebagai menu sehat nan bergizi sekaligus sebagai asupan bagi otak si calon bayi. Tak perlu takut gemuk atau terlihat jelek. Sudah sewajarnya berat tubuh Anda naik beberapa kilo, karena Anda sedang mengemban tanggung jawab menyenangkan yang patut disyukuri. Jadi perhatikan dan cukup gizi serta nutrisi Anda.

Tips 2: Ajak ia berbincang

Semuda apapun usia bayi yang ada di dalam kandungan Anda, ia sudah mengerti lho jika Anda mengajaknya berbicara. Untuk itulah terkadang bayi juga perasa dan dapat merasakan apa yang dialami oleh ibunya, entah saat itu ibunya sedang sedih atau bahagia. Ajak si bayi berbincang topik-topik menyenangkan sejak dini. Adalah benang perasaan yang ada di dalam diri Anda dan dia yang menyalurkan pesan komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal. Usap perut Anda sebagai pernyataan sayang dan perhatian. Anda tak akan pernah tahu bahwa sebenarnya Anda membangun sebuah pondasi kecerdasan dalam berkomunikasi dengannya.

Tips 3: Ajak ia bermain

Belum dilahirkan kok sudah diajak bermain? Oh, siapa bilang ia tak bisa, bisa kok! Permainan tujuannya adalah membuat dia terhibur dan bahagia, untuk itu sebaiknya permainan ini dilakukan bersama suami agar terjalin kedekatan antara Anda, dia dan ayahnya.

Tips 4: Musik klasik

Tentunya Anda sudah pernah mendengar dan bahkan mungkin mempraktekkannya. Ya, memang gubahan musik klasik dikenal dapat merangsang pertumbuhan otak dan meningkatkan kecerdasan bayi sejak dini. Irama yang teratur dan cenderung tenang membuat bayi nyaman, dengan demikian konsentrasi lebih mudah terbentuk.

Tips 5: Membaca sejak dini

Ajarkan ia membaca sejak dini. Bacakan beberapa cerita pendek untuknya, dan jangan lupa, hayati juga cerita itu. Lakukan acara membaca ini secara rutin dan pilih bacaan menarik yang mengandung pengetahuan atau memuat saran moral.

Tips 6: Touching time!

Sisihkan waktu 5 menit, Anda dan pasangan saling bergandengan tangan kemudian memberikan sentuhan lembut pada perut Anda agar dapat dirasakan si bayi. Khasiatnya? si bayi merasa perhatian dan kenyamanan diberikan untuknya, dan jalinan perasaan terpaut lebih erat. Hal ini juga dapat membuat si bayi saat dewasa kelak menjadi anak yang lebih penurut, dan dekat dengan keluarga. (Source Metro TV)

Bakat Anak : Gifted, Talented, Genius, Prodigy

Jumat, 20 Januari 2012 - Diposting oleh Badal di 23.59


Banyak istilah keberbakatan (anak berbakat) yang digunakan di psikologi seperti gifted, talented, genius dan prodigy ternyata tidak memiliki satu definisi atau batasan yang sama, hal ini baru saya ketahui setelah membaca buku karya Reni Akbar-Hawadi (Keberbakatan Intelektual Melalui Metode Non-tes dengan Pendekatan Konsep Keberbakatan Renzulli). Tetapi pada kesempatan kali ini saya akan coba merangkum definisi-definisi tersebut dan menjelaskannya sedikit.

Istilah gifted ditujukan untuk orang, anak didik atau siswa yang memiliki kemampuan akademis (secara umum) yang tinggi, yang ditandai dengan didapatkannya skor IQ yang tinggi pada pengerjaan tes kecerdasan/intelegensi (terkait: IQ Tidak Sama dengan Kecerdasan), sedangkan talented adalah kebalikannya, ditujukan untuk orang yang memiliki kemampuan unggul dalam bidang akademis yang khusus (seperti matematika, bahasa), juga bidang seni, musik, dan drama. Jadi kalau gifted itu ditujukan untuk kemampuan akademis secara umum, sedangkan talented ditujukan untuk dua kemampuan unggul:

Bidang akademis khusus

Bidang non-akademis

Contoh orang yang talented bisa diwakili oleh Bung Karno yang sangat jago dalam berpidato dan jago menguasai massa. Presiden Soekarno (EYD: Sukarno) dapat berpidato berjam-jam tanpa jeda dan tanpa teks, dan anehnya pendengarnya tidak jenuh-jenuh dan tetap serius mendengarkan beliau. Mengenai betapa berbakatnya Bung Karno dalam kemampuan berpidato dan mempersuasi massa dapat dibaca pada artikel Keajaiban-keajaiban Pidato Bung Karno.

Kemudian apa bedanya gifted dan genius (jenius)? Genius merujuk pada individu yang telah menampilkan kemampuan tingkat tinggi yang luar biasa pada prestasi bermakna, sedangkan gifted adalah secara umum merujuk pada mereka yang menampilkan tanda-tanda atau indikasi kemampuan superior. Jadi, seorang gifted belum tentu orang yang jenius, sebab gifted belum tentu memberikan kontribusi unik pada lingkungannya dalam kurun tertentu, tetapi orang jenius sudah pasti seorang gifted. Contoh orang jenius bisa diwakili oleh Bapak B.J. Habibie yang banyak memberikan kontribusi yang mengagumkan dalam bidang teknologi penerbangan di Indonesia dan dunia, juga berkontribusi atas perkembangan demokrasi di Indonesia. Mengenai kontribusinya dapat dibaca pada artikel Biografi (Lengkap) BJ Habibie : Bapak Teknologi dan Demokrasi Indonesia.

Istilah prodigy (anak ajaib) merujuk pada anak yang mampu berprestasi secara menakjubkan dalam bidang keterampilan tertentu seperti matematika, catur dan musik. Jadi prodigy ini boleh dibilang sama dengan talented menurut pengertian di atas. Contoh orang seperti ini barangkali bisa diwakili oleh Utut Adianto, seorang pecatur yang sering dianggap sebagai yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Ia adalah Grandmaster (GM) Indonesia berperingkat tertinggi di dunia saat ini. Saat meraih gelar grand master, ia adalah pecatur Indonesia termuda yang berhasil mencapai prestasi ini, yaitu pada usia 21 tahun.

Ciri-ciri fisik, antara lain :
- Sehat dan perkembangan psikomotorik lebih cepat dari rata-rata, dalam kemampuan koordinasi.
2. Ciri-ciri mental-intelektual, antara lain :
- Usia mental lebih tinggi daripada rata-rata anak normal. Daya tangkap dan pemahaman lebih cepat dan luas.
- Dapat berbicara lebih dini.
- Hasrat ingin tahu lebih besar, selalu ingin mencari jawaban.
- Kreatif.
- Mandiri dalam bekerja dan belajar.
- Mempunyai cara belajar yang khas.
3. Ciri-ciri emosional, antara lain :
- Punya kepercayaan diri yang kuat.
- Konsisten sampai keinginannya terpenuhi.
- Peka terhadap situasi di sekelilingnya.
- Senang dengan hal-hal yang baru.
Ciri-ciri tersebut dapat pula berkembang menjadi ciri-ciri yang negative, seperti: lekas bosan terhadap hal-hal yang rutin, egois dsb.
4. Ciri-ciri sosial, antara lain :
- Senang bergaul dengan anak-anak yang lebih tua.
- Suka permainan yang mengandung pemecahan masalah.
- Suka bekerja sendiri.
- Mempunyai ciri kepemimpinan.
Ditinjau dari segi negatif dapat berkembang ciri-ciri seperti :
- Sukar bergaul dengan teman sebaya.
- Sukar menyesuaikan diri dalam berbagai bidang.
Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi ( potential ability ) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih.Yang dimaksud dengan anak berbakat ( menurut keputusan Seminar Nasional Pengembangan Pendidikan Luar Biasa 15-17 September 1980 ) adalah : Mereka yang oleh orang profesional diidentifikasikan sebagai anak yang mampu mencapai prestasi menonjol karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferensial dan/atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat maupun terhadap diri sendiri.
Sedangkan kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.
Bakat dalam kemampuan tersebut, baik secara potensial maupun yang telah nyata, meliputi :
- Kemampuan intelektual umum,
- Kemampuan akademik khusus
- Kemampuan berpikir kreatif-produktif
- Kemampuan memimpin
- Kemampuan dalam adalah satu bidang seni
- Kemampuan psikomotorik ( Martinson, 1974 )
Landasan Pengembangan Anak Berbakat
Bila kita mengembangkan suatu program untuk anak berbakat, maka penting diketahui bahwa kebutuhan dan kepentingan unik si individu sangat penting bagi perkembangannya. Anak berbakat tidak saja diidentifikasikan karena kemampuan yang lauar biasa ( outstanding ability ) dalam segi intelektual akademis, tetapi juga dalam bidang bepikir kreatif, kepemimpinan, kesenian, dan kesenian visual.
Di dalam program anak berbakat, anak diharapkan dapat didorong mengembangkan ide baru melalui kombinasi penalaran divergen dan konvergen, dengan bimbingan eksternal yang minimal dalam setiap bidang usaha. Untuk itu diperlukan suatu struktur program bimbingan konseling bagi anak berbakat yang meliputi beberapa dimensi tertentu, yaitu orientasi dan pengembangan individu secara menyeluruh melalui kegiatan kelompok.
Karakteristiknya
Salah satu ciri anak berbakat dalam pandangan Paul E. Vemon adalah dorongan rasa ingin tahu secara intelektual ( intellectual curiosity ) yang cukup tinggi pada anak. Tak heran orang tua kewalahan memiliki anak berbakat dengan kekayaan keingintahuan yang besar ini.
Anak berbakat juga mempunyai daya abstrak dan pelanaran besar. Mereka mudah menangkap penjelasan materi sulit dan mempu merangkai fakta, sehingga terbentuk pola hubungan sebab akibat maupun logika berpikir lainnya.
Anak berbakat juga memiliki minat luas, kemampuan dan kesiapan belajar tinggi, konsentrasi dan ketekunan besar dengan sifat tidak mudah putus asa dalam mencari pemecahan masalah.

10 Tanda Bahwa Anak Anda Adalah Anak Berbakat Cerdas dan Jenius Seperti Einstein

Diposting oleh Badal di 23.58
Banyak orang tua yang memberikan balita mereka mainan terkini. Namun kebanyakan balita akan tampak jenius hanya dimata orang tuanya. Ada juga balita yang memang sudah berbakat sejak lahir.

Bagaimana melacak bakat anak Anda? Laman lilsugar.com, memberikan petunjuknya. Berikut 10 petunjuk itu.

1. Mengumpulkan Informasi dengan Detail dan jelas
Kalimat “Masuk kuping kanan keluar kuping kiri”, terlihat umum bagi semua anak-anak. Tapi bagi mereka yang memiliki intelejensi akan mampu menangkap berbagai informasi dan menceritakannya dikemudian hari.

National Association of Gifted Children (NAGC) memberikan contohnya. “Seorang anak usia 6 tahun yang baru kembali dari perjalanannya ke museum mampu menggambarkan dengan akurat roket ruang angkasa yang dilihatnya.”

2. Rasa Ketertarikan yang Luas dan Dalam Pada Banyak Bidang
Anak yang berbakat umumnya menampakkan ketertarikannya terhadap berbagai macam topik dan tertarik tidak hanya pada permukaan saja tetapi juga mendalami bidang ketertarikan tersebut. Mereka mungkin suka Dinosaurus serta mempelajari segala hal detail mengenainya sampai mahir pada bulan tertentu, ruang angkasa bulan berikutnya dan seterusnya.

3. Kemampuan Mendengarkan Orang Lain
Jika anak Anda adalah balita yang cerdas, ia akan mampu memahami dan mendengar orang lain sejak usia dini hingga dewasa tanpa diminta. Mereka umumnya balita yang tidak banyak bicara. Jadi pepatah Tong Kosong Nyaring Bunyinya adalah benar

4. Berbakat di Bidang Seni
Anak-anak yang menampilkan bakat tidak biasa dibidang seni dan atau musik lainnya, kadang dipercaya merupakan anak yang diberkati. Balita yang mampu menggambar sesuatu dengan jelas, mampu membuat garis yang sempurna atau menggambarkan tingkat pemahaman seni yang tinggi umumnya masuk kategori anak-anak berbakat.

5. Memperlihatkan Konsentrasi yang Sungguh-sungguh
Anak-anak dikenal tidak suka berkonsentrasi dengan lama. Namun jika anak Anda termasuk yang suka berkonsentrasi atau tertarik terhadap sesuatu dengan periode yang lama, maka anak tersebut bisa dikatakan sebagai anak berbakat.

6. Punya Memori yang Bagus
Beberapa balita yang berbakat mampu mengingat sesuatu dengan baik sejak mereka kecil. Sebagai contoh, anak umur dua tahun mampu mengingat dan menceritakan kembali kejadian sejak dia umur 18 bulan.

7. Punya Kosakata yang Maju
Balita yang mampu berbicara pada usia dini mungkin tidak termasuk dalam tanda-tanda berbakat. Tetapi jika si kecil Anda mampu menggunakan kosakata dan kalimat yang maju, maka ia memang cerdas seperti yang Anda pikirkan. Misalnya, menurut NAGC, jika anak pada usia dua tahun umumnya membuat kalimat, “Ada Anjing.” Maka anak dua tahun yang berbakat akan mampu membuat kalimat yang panjang. Seperti, “Ada anjing coklat di taman belakang dan dia mengendus bunga kita.”

8. Perhatian Terhadap Detil
Anak yang berbakat memiliki perhatian terhadap detil. Anak yang lebih tua lebih ingin tahu secara spesifik bagaiman cara kerja sesuatu. Sementara anak yang lebih kecil akan mampu menempatkan kembali dimana ia mengambil mainannya atau ia tahu kalau sesuatu telah dipindahkan dari tempat asalnya.

9. Sangat Peduli Orang Lain dan Lingkungannya
Pada umumnya anak-anak tidak terlalu peduli dengan dirinya atau orang lain, kecuali jika temannya memiliki sesuatu yang dia mau. Tidak dengan anak-anak berbakat, mereka peduli dan berbelas kasihan dengan orang lain dan juga sangat tidak egois.

10. Memahami Sesuatu yang Kompleks
Balita yang memiliki kecerdasan tinggi mempunyai kemampuan untuk memahami sesuatu yang kompleks, peduli terhadap hubungan dan berpikir secara abstrak. Mereka mampu memahami masalah secara dalam dan memikirkan pemecahannya.

Kenali Anak Cerdas dan Berbakat Istimewa

Diposting oleh Badal di 23.57
Kenali Anak Cerdas dan Berbakat Istimewa

Dikutip dari KOMPAS.Com Jika anak Anda kelewat nakal dan tidak bisa diam, jangan berpikiran buruk dulu tentangnya. Bisa jadi anak Anda adalah satu dari sekitar 1,3 juta anak berbakat istimewa dan cerdas istimewa (gifted talented) atau juga disebut anak-anak CI+BI di Indonesia.

Menurut Amril Muhammad, seorang pengajar di Cugenang Gifted School, salah satu sekolah yang khusus dirancang untuk anak-anak berbakat tersebut, seorang anak gifted memiliki kecenderungan lebih nakal dari anak sebayanya. Mereka memiliki rasa penasaran yang lebih dan cenderung senang bergaul dengan orang dewasa.

"Itu salah satu ciri-ciri luar yang dapat diperhatikan," kata Amril usai menghadiri Malam Peduli Anak Duafa Berbakat, di Jakarta, malam.

Selain ciri-ciri luar tersebut, kata Amril, seorang anak gifted dapat dikenali dari kecerdasan intelektualnya yang very superior dengan skor IQ di atas 130. "Pada lembar identifikasi dini, mereka memiliki kecepatan menyerap lebih dari teman sebayanya, seperti lebih cepat membaca," katanya.

Skor yang tinggi juga terlihat pada tes kreativitas dan komitmen kerja. Seorang anak gifted, kata Amril, memiliki ketertarikan kerja atau komitmen kerja yang luar biasa terhadap pekerjaan yang dia senangi.

"Misalnya saja dia senang main play station. Maka dia akan main terus, tidak berhenti," katanya. Dan jika kesenangannya tersebut diusik, maka anak gifted akan mengerahkan kreatifitasnya yang luar biasa. "Kalau dihalangi orangtua misalnya, kabel play station-nya dicabut, maka dia akan penasaran, dia utak-utik, sampai akhirnya bisa disambung lagi kabel itu," ujar Amril.

Sedangkan secara fisik, seorang anak gifted, menurut Amril, dapat dikenali dari tinggi badannya saat lahir. Tinggi badan anak gifted sejak lahir berkisar 53-54 sentimeter. "Space otak anak gifted lebih besar dari anak lain," tambahnya.

Meskipun memiliki perkembangan motorik kasar yang melebihi batas normal, anak gifted tertinggal dalam perkembangan motorik halus. Mereka, kata Amril, umumnya kesulitan menulis saat masuk sekolah dasar.

"Anak gifted sangat perfeksionis sehingga perkembangan kognitif yang luar biasa sulit disalurkan dalam tulisan," ucap Amril.

Kecenderungkan teguh pendirian, tidak takut mengerjakan apa yang dia yakini menjadi potensi sukses seorang anak gifted. Mereka memiliki kelebihan empat kali dari anak lainnya.

Namun, jika tidak dikenali, dibimbing, dan difasilitasi dengan pendidikan yang tepat, maka kelebihan anak gifted tersebut dapat menjadi negatif. "Salah satunya ya itu teroris Imam Samudra, saya pernah bicara dengan dia, dan memang dia termasuk gifted. Dan yang positif, Ibu Sri Mulyani," imbuh Amril.

Deteksi Dini Gejala Autis Pada Anak Anda

Diposting oleh Badal di 23.57
Banyak orangtua yang merasa ketakutan anaknya akan terlahir autis. Beberapa tanda autis sebenarnya bisa dideteksi mulai dari bayi lahir hingga anak berumur lima tahunan. Deteksi dini bisa mengurangi beban mental dan mempercepat penanganan maupun penyembuhan anak autis. Autis terjadi pada 1 dari 700 orang dan lebih banyak terjadi pada laki-laki. Gejala autis biasanya sudah bisa terlihat sejak umur 18 bulan hingga 3 tahun. Beberapa tanda autis juga bisa diketahui sejak bayi.

Anak autis memiliki perkembangan otak yang tidak biasa dan menghasilkan sikap introvert (tertutup), tidak mau berinteraksi dengan lingkungan dan mungkin menjengkelkan bagi sebagian orangtua karena sikapnya yang seakan-akan tidak menurut.

Seperti dikutip dari Disabledworld, berikut ini beberapa gejala autis yang bisa dideteksi mulai dari bayi hingga tahun kelima pertumbuhan anak:

Baru lahir
Sejak bayi, anak autis biasanya tidak bisa merasakan atau merespons kehadiran orangtuanya. Ia tidak akan tertarik untuk melakukan kontak mata dan cenderung tertarik dengan objek yang bergerak. Bayi autis juga lebih banyak diam dan tidak menangis selama berjam-jam.

Tahun Pertama
Ada sejumlah kemampuan utama yang umumnya dicapai anak anak dalam usia setahun antara lain berdiri dengan bantuan orangtua, merangkak, mengucapkan sebuah kata sederhana, menggerakkan tangan, tepuk tangan atau gerak sederhana lainnya.

Jika anak tidak dapat melakukan kemampuan ini, tidak berarti itu gejala autisme. Ia dapat saja mencapai kemampuan itu nanti. Namun tak ada salahnya untuk waspada dan segera periksakan jika anak tak mencapai satu pun kemampuan umum diatas.

Tahun Kedua
Gejala autisme terlihat lebih jelas jika anak tidak tertarik pada ibunya atau orang lain, jarang menatap atau tidak terjadi kontak mata, tidak menunjuk atau melihat pada objek yang diinginkan, tak dapat mengucapkan dua patah kata, kehilangan kata-kata yang sebelumnya ia kuasai, mengulang-ulang gerakan seperti menggoyangkan tangan atau mengayunkan tubuh ke depan-belakang, tidak suka bermain, sering berjalan berjinjit.

Tahun Ketiga-Kelima
Gejala autisme setelah tahun kedua, semua yang terjadi pada tahun sebelumnya di atas dengan tambahan terobsesi oleh suatu objek tertentu seperti mainan atau game, sangat tertarik dengan suatu rutinitas, susunan atau keteraturan benda, sangat marah jika keteraturan atau susunan benda terganggu, sensitif terhadap suara keras yang sebenarnya tidak mengganggu anak lainnya dan sensitif terhadap sentuhan orang lain seperti tak suka dipeluk.

Jika bayi memiliki salah satu atau beberapa gejala di atas, segera periksakan ke dokter spesialis untuk meyakinkan kekhawatiran orangtua dan meringankan beban mental sedini mungkin.

Tapi jika anak didiagnosa autis, jangan lekas merasa bersalah dengan menyalahkan diri karena tidak menjaga kandungan dengan baik selama kehamilan. Perlu diingat, lahirnya anak autis bukan kesalahan ibunya. Bahkan hingga kini penyebab autis masih belum dapat dipastikan.

Sebaliknya, usahakan tetap memberikan cinta dan kasih sayang layaknya pada anak normal. Anak autis hanyalah anak yang punya kondisi otak berbeda dengan anak lainnya. Sadari pula bahwa anak autis adalah anak spesial karena memiliki kemampuan yang berbeda dengan anak umumnya, oleh karena itu penanganannya pun harus spesial.

Lakukan konsultasi secara rutin dengan pakar dan jika perlu, masukkan anak ke sekolah khusus. Tapi jika kondisinya masih sedang dan tidak terlalu berat, cukup beritahukan pada gurunya bahwa ia butuh perhatian khusus. Yang perlu diketahui pula, penderita autis bisa disembuhkan asal rajin dan telaten mengawasi anak tersebut.

Jadi ketika suatu hari orangtua menyadari bahwa sampai usia 3 tahun anak tetap tidak memberi respons atau tidak bersikap interaktif seperti anak-anak lainnya, orangtua patut curiga 'Mungkinkah anak saya autis?' Mungkin hanya orang tua saja yang tau akan sikap dari anak-anaknya sehari-hari

Mengatasi Keluhan Psikis Dan Fisik Setelah Bersalin

Diposting oleh Badal di 21.01
Saat-saat membahagiakan bagi ibu yang baru saja bersalin adalah melihat, memeluk dan mencium bayinya. Namun perasaan bahagia sering diselingi munculnya keluhan psikis maupun fisik. Bagaimana mengatasinya?

KELUHAN PSIKIS
Rasa suka cita bisa berganti "duka" tatkala ibu yang baru melahirkan mengalami gangguan psikis. Biasanya perasaan-perasaan tak enak muncul di minggu pertama atau minggu kedua setelah bersalin dan berlangsung hingga kurang lebih satu bulan lamanya. Kendala psikologis yang disebut postpartum blues atau baby blues syndrome ini sebenarnya tidak aneh, karena secara alamiah banyak dialami ibu yang baru melahirkan meski tidak semuanya.

1. GEJALA
Berbagai hal berikut merupakan gejala gangguan psikologis yang biasanya dialami ibu setelah bersalin:

* Merasa bosan, sedih, bahkan menangis
Sesudah melahirkan, ibu merasa "bosan" karena yang dihadapinya sehari-hari hanyalah seputar perawatan dan pengasuhan bayi yang cukup merepotkan. Apalagi jika tak ada siapa pun yang membantu. Di sisi lain, bayi yang semula manis kini sering rewel dan menangis tiada hentinya. Semua cara sudah dikerahkan tapi si kecil tetap saja menangis. Alhasil, ibu ikut-ikutan sedih bahkan menangis. Rasa kecewa atau kesal bercampur aduk karena segala upaya yang sudah dilakukan ternyata tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

* Mudah marah, tersinggung dan perasaan lebih sensitif
Kala melihat bayi menangis, sering muntah, dan sebagainya, ibu secara tak sadar malah memarahi atau membentak si kecil. Di sisi lain, suami biasanya bingung kenapa istrinya jadi sensitif dan mudah tersinggung. Yang ada, tambah kesal deh ibu pada suami, orang tua, bahkan mertua jika mereka sepertinya tak membantu menyelesaikan masalah. Di sisi lain, ibu mungkin kurang terbuka atau enggan mengemukakan kendala yang sedang dialami. Sebenarnya, lantaran tak pernah curhat itulah, orang-orang terdekat jadi tak memahami apa sebenarnya yang tengah dirasakan. Ujung-ujungnya terjadilah konflik dengan suami, orang tua, atau mertua.

* Merasa terasing, bersalah, dan malu
Selama berada di RS, begitu usai melahirkan, ibu mendapatkan perhatian penuh dari keluarga, kerabat, teman dan lainnya. Namun, begitu pulang ke rumah, kondisi bisa berubah 180 derajat. Ibu kurang mendapat perhatian dari lingkungan terdekat dan harus mengurus si bayi lebih intens dari siapa pun. Bagaimana tidak? Suami mulai kembali sibuk bekerja. Masalah bisa makin bertumpuk tatkala ibu menemui kesulitan dalam memberikan ASI misalnya, sementara tuntutan mengurus kebutuhan suami dan diri sendiri harus tetap dipenuhi.

Bayangan semula yang terasa menyenangkan kini menyergap dalam bentuk aneka kerepotan. Akibatnya, ibu merasa terasing. Belum lagi bila orang tua atau mertua banyak memberi komentar atau terlalu ikut campur soal pengurusan anak hanya karena merasa lebih berpengalaman. Hal-hal semacam ini gampang membuat ibu semakin bingung. Dalam hati, muncul rasa bersalah sekaligus malu bila dikomentari kurang terampil mengurus anak dan sebagainya.

2. KENALI PENYEBABNYA
Secara umum, gangguan psikis ini disebabkan beberapa faktor, yaitu:
* Perubahan hormon
Perlu diketahui, ketika mengandung bahkan setelah melahirkan terjadi "fluktuasi" hormonal dalam tubuh. Hal inilah yang antara lain menyebabkan terjadinya gangguan psikologis pada ibu yang baru melahirkan.
* Kurangnya persiapan mental
Yang dimaksud di sini adalah kondisi psikis atau mental yang kurang dalam menghadapi berbagai kemungkinan seputar peran ganda merawat bayi, pasangan, dan diri sendiri. Terutama hal-hal baru dan "luar biasa" yang bakal dialami setelah melahirkan. Ini tentunya dapat menimbulkan masalah.

3. SOLUSI
Berbagai keluhan psikis rata-rata dialami ibu yang baru pertama kali melahirkan. Namun, bukan berarti setiap ibu pasti mengalami sindrom baby blues. Kalau kendala tersebut tak terselesaikan dengan baik biasanya keluhan serupa akan muncul kembali di pascapersalinan berikutnya. Bekal teori tentang pengasuhan anak atau persiapan diri sejak awal tentunya akan sangat membantu ibu untuk lebih siap. Termasuk ketika mengalami kendala psikis. Memang bukan jaminan ibu yang paham mengenai baby blues syndrome dan cara mengatasinya, otomatis tak akan mengalami kendala tersebut. Kalaupun sudah telanjur mengalami sindrom itu, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

* Dukungan orang terdekat
Dukungan suami, orang tua, mertua sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, penting sekali peran serta orang-orang terdekat untuk membantu meringankan tugas ibu mengasuh/merawat sang bayi dengan cara bagi-bagi tugas. Dengan begitu, beban yang dipikul jadi jauh lebih ringan. Selama 2 minggu pascamelahirkan, suami sebaiknya mendampingi istri tercinta.
Mengapa? Karena di masa ini ibu tengah beradaptasi dengan bayi dan segala permasalahannya. Bila masa ini terlewati dengan baik biasanya kendala pengasuhan dan perawatan bayi bisa teratasi. Yang tak kalah penting, suami seharusnya mengerti kondisi istri setelah melahirkan. Suami harus lebih sabar dan mengerti jika istrinya jadi uring-uringan. Cobalah pahami masalah yang dihadapi dan bantulah mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

* Curhat pada orang-orang yang dipercaya
Berbagi masalah dengan orang-orang yang dipercaya seperti teman, saudara, orang tua, atau sesama ibu yang pernah mengalami hal serupa tentu bisa membantu. Setidaknya, Anda tidak merasa sendirian karena bisa bertukar pikiran mengenai cara-cara mengatasi keluhan psikis yang dialami. Meski Anda sudah banyak membaca literatur tentang cara mengatasi sindrom tersebut, adakalanya teori yang didapat berbeda dari kenyataan masalah yang dihadapi.

* Konsultasi pada psikolog
Jika dukungan suami atau orang terdekat lainnya tak bisa diharapkan atau tak menghasilkan solusi yang memuaskan, pilihan alternatifnya adalah konsultasi pada yang ahli, yaitu psikolog yang dapat membantu mencarikan jalan keluar dari masalah seputar pascapersalinan. Berkonsultasi dengan pakar membuat ibu setidaknya berpikir bahwa persoalan yang dihadapi bukanlah sesuatu yang "abnormal", melainkah wajar.

* Persiapan jauh-jauh hari
Di atas semua itu, yang terpenting adalah persiapan jauh-jauh hari, termasuk di dalamnya persiapan mental, fisik maupun finansial. Perbanyaklah pengetahuan atau informasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, pengasuhan anak dan sebagainya. Dengan begitu, permasalahan kehamilan ataupun kendala setelah melahirkan setidaknya bisa teratasi dengan baik. Kalau kegiatan membaca literatur tentang perawatan bayi baru dilakukan ketika si kecil sudah lahir penyerapan informasinya mungkin kurang optimal. Bisa dibayangkan bukan, karena di saat yang bersamaan Anda sudah disibukkan dengan aktivitas merawat si kecil yang seolah tiada habis-habisnya.

KELUHAN FISIK
Selain keluhan psikis, ibu yang baru melahirkan juga mengalami berbagai gangguan fisik berikut:
* Badan lelah, capek atau letih
Setelah melahirkan, dipastikan ibu mengalami kelelahan yang luar biasa. Apalagi jika prosesnya cukup kompleks dan sulit. Salah satu solusinya adalah cukup beristirahat serta mengonsumsi makanan bergizi. Apalagi kalau ternyata Anda mengurus bayi tanpa dibantu suami, saudara, orang tua/mertua, atau pengasuh. Mengurus anak sendirian dari A sampai Z pasti sungguh melelahkan. Tubuh pasti gampang letih. Belum lagi jam tidur yang pasti jadi berkurang karena bayi akan sering bangun di malam hari sementara tugas-tugas domestik lainnya juga mesti ditangani. Bisa-bisa, pola makan Anda jadi tak teratur karena semua kesibukan baru tadi. Bukan mustahil Anda mudah jatuh sakit.

* Tubuh melar dan perut membuncit
Akibat kehamilan, mayoritas ibu mengalami pemekaran tubuh. Hal ini tentu wajar karena sejak kehamilan secara perlahan tubuh Anda menyiapkan diri menyambut si kecil. Salah satunya dengan pertambahan berat badan. Usai melahirkan, jangan harap berat badan bisa langsung kembali langsing. Proses penurunan berat badan haruslah terjadi secara alamiah atau bertahap. Apalagi Anda harus menyusui bayi yang membuat kebutuhan asupan makanan jadi bertambah. Jadi, tak perlu minder dengan bentuk tubuh yang Anda miliki sekarang. Yakinlah bahwa tubuh seorang perempuan hamil dan menyusui memenuhi kriteria seksi yang istimewa. Tak perlu khawatir suami tak lagi tertarik pada Anda.

Kalaupun Anda merasa harus melakukan berbagai cara untuk menurunkan berat badan, boleh-boleh saja. Asalkan itu bukan diet ketat atau bahkan dengan proses sedot lemak. Yang dianjurkan hanyalah cara-cara sehat dan alamiah, yakni mengatur pola makan sedemikian rupa sambil tetap memperhatikan kebutuhan gizi untuk menyusui. Barengi dengan melakukan olahraga ringan secara teratur. Niscaya segala keluhan seputar berat badan dan perut yang "membuncit" bisa teratasi.

* Payudara bengkak atau mengeras
Setelah melahirkan, secara alamiah payudara ibu akan memproduksi ASI. Proses hormonal ini pada awalnya akan menyebabkan payudara menjadi bengkak atau mengeras sehingga terasa kencang dan sakit. Namun setelah menyusui, biasanya keluhan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Melakukan pijat di sekitar payudara agar proses keluarnya ASI lancar juga bisa membantu mengurangi rasa sakit yang dialami.

* Keregangan kulit (stretch marks)
Kondisi ini biasanya dialami selama kehamilan dan setelah melahirkan. Umumnya terjadi di bagian perut, pinggul, dan paha. Keregangan kulit ini dapat menyebabkan kulit pecah-pecah. Untuk mengatasinya, gunakan krim khusus yang dapat menipiskan bekas-bekas guratan tadi meski sebenarnya kondisi ini tak dapat dihilangkan sama sekali.

* Varises
Umumnya, sesudah melahirkan wanita tak lagi dihantui gangguan varises. Namun pada beberapa ibu, varises tetap masih terjadi. Untuk mengatasinya, mau tidak mau ibu harus telaten menjalani pengobatan dan perawatan yang pas.

* Sering mulas
Setelah melahirkan rasa mulas mungkin saja muncul. Kenapa? Karena secara alamiah, saat ibu menyusui terjadi kontraksi pengerutan rahim yang kemudian dirasakan sebagai mulas tadi.

* Sulit buang air kecil dan buang air besar
Keluhan ini disebabkan pengaruh hormonal. Bisa juga terjadi sebagai akibat tekanan kepala bayi ketika melewati jalan lahir. Untuk mengatasinya, ada terapi atau pelatihan yang bisa ditanyakan pada dokter obgin agar ibu bisa kembali mudah buang air. Jangan lupa, minum yang banyak serta makan makanan yang banyak mengandung serat, seperti sayur dan buah-buahan.

Jangan Abaikan Gejalanya – Depresi pasca melahirkan

Diposting oleh Badal di 20.59
Proses kehamilan dan melahirkan dari pandangan psikologi kedokteran merupakan peristiwa yang paling rumit dalam pengalaman manusia. Begitu ditegaskan ahli perkembangan anak dan pengamat psikologi perempuan, Dr Irwanto. “Itu merupakan pengalaman khas perempuan,” tegas Kepala Lembaga Penelitian Atmajaya Jakarta itu.

Seusai melahirkan, perempuan rentan terserang seluruh spektrum gangguan kejiwaan umum akibat perubahan fisik dan psikologis dari proses melahirkan.

Faktor endokrin diduga berperan dalam etiologi depresi pascamelahirkan. Dalam kurun 1 sampai 42 hari setelah melahirkan, terjadi perubahan hormon estrogen dan progesteron yang sangat berarti.

“Menurut penelitian, inilah yang menyebabkan terjadinya perasaan yang berubah-ubah secara ekstrem (mood swings) pada perempuan,” ujarnya.

Situasi itu pada orang-orang yang pernah mengalami insiden depresi dapat berlanjut menjadi depresi dan lebih jauh, psikosis.

Gejala depresi yang paling umum pascamelahirkan adalah perasaan kosong yang luar biasa (emptiness), diikuti dengan perasaan lainnya seperti kehilangan nafsu makan, raibnya kesenangan dalam hidup, energi dan motivasi, perasaan tidak berguna, tidak berharga, banyak menangis, tanpa harapan dan rasa bersalah yang keterlaluan, dan ketakutan yang luar biasa bayinya akan tersakiti atau disakiti orang lain.

Dari data penelitian, gejala itu terjadi pada 15-20 persen persalinan.

“Kalau sampai ke psikosis sangat berbahaya karena ditambah halusinasi. Ada dorongan dan suara-suara yang tidak bisa dikendalikan sehingga ibu dapat melakukan sesuatu yang membahayakan bayinya,” ujarnya. Data penelitian menunjukkan hal ini terjadi pada 1,5 sampai 3 persen persalinan.

Bisa lama

Meski pada banyak perempuan gejala-gejala itu terjadi dalam waktu yang relatif singkat, pada beberapa lainnya depresi itu bisa berlangsung sampai lebih dari satu tahun setelah melahirkan.

Kondisi psikologis yang disebut sebagai the maternity blues, the baby blues, depresi pascakelahiran dan psikosis pascakelahiran, menurut Irwanto, dapat disembuhkan begitu diketahui gejalanya. Caranya antara lain dengan menceritakan apa yang dialami kepada orang-orang terdekat, juga kepada dokter, untuk konsultasi yang dibutuhkan.

“Sulitnya, banyak perempuan tidak mudah berbicara pada orang lain mengenai apa yang ia rasakan. Karena tidak dianggap serius, biasanya didiamkan saja,” ujar Irwanto.

Berbagi pekerjaan dalam perawatan anak, menulis buku harian, dan mencari kelompok pendukung adalah hal lain yang bisa dilakukan.

Hal lainnya adalah jangan terjebak pada perasaan “baik-baik” saja, karena kelahiran seorang bayi memang membawa perubahan. Menjadi orangtua juga bukan hal yang mudah.

Upayakan untuk tidak marah pada diri sendiri ketika belum mampu merawat bayi dengan baik. Jangan terlintas untuk menjadi “supermom”, dan jujur tentang apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan sendiri.

Banyak pemicu yang menyebabkan terjadinya depresi pascamelahirkan. Di antaranya, depresi sebelum melahirkan, depresi yang tidak terkait dengan kehamilan, sindroma premenstruasi yang berat, perkawinan yang sulit, tak banyak anggota keluarga yang bisa diajak bicara, dan kehidupan penuh tekanan selama masa kehamilan dan melahirkan. (MH)

Sumber: Kompas

Hai Bunda Rumi Love From God

Selasa, 17 Januari 2012 - Diposting oleh Badal di 23.44


Hai Bunda. Bunda sering nggak dinasehati bayinya jangan terlalu sering digendong karena nanti bayinya bakalan “bau tangan”? Atau pernah nggak Bunda membiarkan bayi menangis sendirian dengan alasan agar bayi bisa mandiri?

Bunda, menurut para ahli dan dari berbagai kajian ilmiah bahwasanya bayi saat menangis haruslah segera bunda gendong dan langsung diperhatikan apa yang sedang bayi inginkan karena itu akan berdampak pada rasa aman sang bayi. Jangan sampai si bayi menjadi stress dan memiliki kecemasan yang tinggi ya Bunda. Dan perlu Bunda ketahui juga, dengan sering menggendong bayi atau menemaninya bermain saat bayi berusia di bawah 1 tahun, itu tidak akan membuat bayi menjadi bayi yang manja bahkan akan membuat bayi cerdas dan mandiri.

Dalam hal masalah menggendong bayi sepanjang waktu dan juga cepatnya terpenuhi kebutuhannya di masa tahun pertama si bayi, berdasarkan penelitian seorang parent educator di Amerika Serikat, hal tersebut tidak akan menjadi bayi yang terlalu bergantung pada orang tua. Sebaliknya bayi tersebut akan menjadi bayi yang tumbuh lebih cerdas, mandiri, bahagia dan lebih penuh kasih serta ramah dibandingkan dengan bayi yang kebanyakan sering diletakkan di kursi, di tempat tidur, atau di tempat yang tidak memerlukan bantuan siapapun.

Hal lain yang perlu ditekankan adalah setiap bayi memiliki perilaku yang berbeda. Ada yang berperilaku ingin selalu diberi perhatian, ada yang hobinya selalu tidur atau bahkan ada yang sedang dengan bermain sendirian. Lain si bayi, lain pula si orangtuanya. Ada orang tua yang nggak bosan-bosannya menggendong bayi, ada yang ingin si bayi mandiri dengan cepat sehingga bayi selalu dibiarkan mandiri dengan bermain dan tidur sendiri. Akan tetapi, yang terpenting adalah dengan tidak membiarkan si bayi menangis terlalu lama. Segeralah untuk membuat bayi Bunda selalu merasa aman dan nyaman di tahun pertamanya mengenal dunia agar Bunda membuat bayi cerdas dan mandiri.


Bayi yang mendapat rangsangan secara tepat dan berkesinambungan tentu akan mempengaruhi perkembangan otaknya. Dengan begitu diharapkan perkembangan fisik, mental, dan intelektualnya akan melampaui kemampuan dasar atau potensi genetiknya.


Senam Otak Baik Untuk Bayi

PENELITIAN membuktikan bahwa pengalaman dan rangsangan yang diterima pada tahun pertama kehidupan akan berpengaruh pada perkembangan dan fungsi otaknya di kemudian hari.

Kartini Sapardjiman, Ketua Senam Otak Indonesia, mengatakan, kecerdasan bayi juga bisa dioptimalkan dengan senam otak. Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan. Diharapkan, potensi kedua belahan otak akan seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi maksimal.

"Selama ini banyak orang hanya menggunakan otak kirinya saja sehingga potensi otak kanannya tidak dimanfaatkan secara maksimal," kata Kartini, dalam seminar "Senam Otak Ibu Hamil dan Bayi Merangsang Potensi Otak Sejak Dini" yang diselenggarakan atas kerja sama Klub Brain Gym Omni Medical Center (OMC) Kelapa Gading dan RS OMC Pulomas, Jakarta.

Pada kesempatan yang sama, ahli anak RS Omni Medical Center, dr Caroline Mulawi, mengatakan, stimulasi pada bayi bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan, yaitu sejak usia kehamilan tiga bulan.
"Stimulasi bisa berupa suara dan taktil (rabaan). Dari beberapa penelitian menunjukkan, bayi yang mendapat stimulasi ketika dalam kandungan memiliki tingkat inteligensia lebih tinggi 14 poin daripada yang tidak mendapatkan stimulasi," kata Caroline.


Stimulasi harus dilakukan tiap hari pada setiap kesempatan berinteraksi dengan bayi, misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, bahkan menjelang tidur. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana aman, nyaman, menyenangkan, penuh kasih sayang, dan gembira.

Pada prinsipnya, semua ucapan, sikap, dan perbuatan ibu atau pengasuh yang berulang-ulang akan terekam dalam otak bayi sehingga akan berisiko ditiru oleh bayi. Apa yang bayi lihat, dengar, atau rasakan akan menjadi pengalaman baru bagi bayi sehingga dia akan mencoba melakukannya sendiri.

SEJAK tahun 2001 sudah ditemukan senam otak yang bisa mengoptimalkan perkembangan dan potensi otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berfungsi untuk intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan, dan ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan hal-hal rinci.

Senam otak dengan metode latihan Edu-K atau pelatihan dan kinesis (gerakan) akan menggunakan seluruh otak melalui pembaruan pola gerakan tertentu untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat.

Senam otak ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Senam otak pada bayi sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, menggerakkan anggota badan secara menyilang dengan perantara mainan. Bisa berbentuk robot, boneka, bola, balon, atau apa saja yang sesuai dengan usia anak. Hal yang penting, gerakan yang dilakukan anak melewati garis tengah antara tubuh bagian kanan dan tubuh bagian kiri.

Kemampuan belajar paling tinggi tercapai jika dua belah otak, dua mata, dan dua telinga aktif serta bisa bekerja sama dengan baik. Selain itu, gerak badan juga terkoordinasi dan seimbang. Pertemuan gerakan yang menyilang ini merupakan pusat dari senam otak.

Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni lateralitas komunikasi, pemfokusan pemahaman, dan pemusatan pengaturan. Lateralitas komunikasi (dimensi kiri-kanan) bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar. Gerakannya menyangkut mendengar, melihat, menulis, bergerak, dan sikap positif. Gerakan-gerakan itu menyerap kemampuan komunikasi yang lebih cepat.

Misalnya, bola digerakkan ke kiri ke kanan di depan bayi, atau bayi memegang mainan lalu digerakkan ke kiri ke kanan. Bisa juga mainan yang berbunyi digerakkan ke kiri ke kanan secara menyilang. Bertepuk-tepuk tangan juga melatih pendengaran bayi. Bayi memegang jari kita lalu digerakkan ke kiri ke kanan, atau membentuk angka delapan tidur. Apa pun gerakannya asal berdimensi ke kiri ke kanan.

Pemfokusan pemahaman (dimensi muka-belakang) bermanfaat membantu kesiapan dan konsentrasi untuk menerima hal-hal baru dan mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Gerakan berupa latihan meregangkan otot menyangkut konsentrasi, pengertian, dan pemahaman. Misalnya dengan melipat lutt dan sikut bayi berulang kali atau mengangkat tangan ke atas lalu digerakkan ke muka ke belakang.

Pemusatan pengaturan (dimensi atas-bawah) membantu meningkatkan energi yang menyangkut berjalan, mengorganisasi, tes atau ujian. Hal ini bermanfaat untuk membantu seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki serta mengontrol emosi, seperti menggerakkan kepala ke atas ke bawah, mengangkat beban ringan atau benda lainnya, kemudian digerakkan ke atas ke bawah. (ARN)

Sumber: Kompas Cyber Media
depkes.go.id

Read more: http://www.musikklasikuntukbayi.com/2010/07/senam-otak-untuk-merangsang-kecerdasan.html#ixzz1jnG1XoEG


Inilah yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak


Anak yang cerdas dipengaruhi oleh lingkungan atau pola pengasuhan yang mendukung si anak untuk selalu berpikir dan bertindak cerdas. Tidak hanya makanan yang bergizi, beberapa cara mudah juga penting dijadikan pedoman untuk perkembangan mental dan fisik anak hingga ia dewasa.

Memang tidak ada resep tunggal untuk membuat anak memiliki nilai IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi. Terlebih saat ini banyak pendidik yang juga selalu menekankan pentingnya Emotional Quotient (EQ) tak hanya IQ sebagai bekal anak untuk jadi pribadi yang matang saat dewasa.

Berikut adalah beberapa cara untuk mencetak anak cerdas seperti dikutip dari thedailybeast.com

1. Jauhi Anak dari Kebiasaan Nonton TV
Sebanyak 30 persen anak-anak di bawah usia 2 memiliki televisi di kamar tidurnya. Dan 59 persen anak-anak berusia di bawah 2 tahun menonton TV dua jam sehari.

Manfaat menonton TV bagi bayi tidak diketahui, namun TV diketahui merusak keterampilan mental dan menyia-nyiakan waktu untuk perkembangan otak yang seharusnya dihabiskan dengan cara berbicara dengan orang lain.

2. Beri anak Air Susu Ibu (ASI)
Anak berusia enam tahun yang diberi ASI terus menerus ketika bayi, skor tes IQ-nya 5 persen lebih tinggi daripada anak 6 tahun yang tidak mendapat ASI.
Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang diikuti oleh dua kelompok ibu di Belarusia baru dan anak-anaknya.

Hal pertama yang dapat dilakukan seorang Ibu untuk membesarkan anak cerdas adalah dengan cara menyusui. Manusia memiliki persentase lemak lebih besar dibandingkan dengan susu sapi yang dibutuhkan untuk melindungi sel-sel otak.

3. Belajar musik
Anak-anak yang memainkan piano atau alat musik gesek mendapat skor keterampilan verbal 15 persen lebih tinggi daripada anak yang tidak memainkan alat musik.

Penelitian yang menghasilkan pernyataan ini melibatkan siswa dari area musik Boston dan sekolah umum. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun dan beberapa di antaranya pernah belajar musik setidaknya selama tiga tahun.

4. Belajar mengendalikan diri atau sabar
Anak-anak yang mampu menunda kepuasan 15 kali lebih lama daripada teman-temannya dan lebih sabar mendapat skor 210 poin lebih tinggi pada SAT (Scholastic Assessment Test).

Anak-anak yang bisa menunggu 15 menit sebelum makan kue pertama mencetak 210 poin lebih tinggi pada tes SAT nya daripada yang tidak bisa menunggu lebih dari satu menit. Jenius tidak banyak berkaitan dengan IQ, tapi berkaitan dengan fungsi eksekutif.

5. Penuhi rumah dengan buku
Anak yang dibesarkan di sebuah rumah berisi setidaknya 500 buku memiliki kemungkinan lulus SMA 36 persen lebih tinggi dan 19 persen lebih mungkin lulus dari perguruan tinggi daripada anak yang dibesarkan di rumah yang hanya berisi beberapa atau bahkan tidak menyimpan buku.

Orangtua yang suka membaca menunjukkan kepada anak-anaknya bahwa membaca adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan bermanfaat.

6. Hindari kegemukan pada anak
Anak gemuk mendapat skor 11 persen lebih rendah pada tes membaca daripada anak dengan berat badan normal.

Ilmuwan di Temple University menemukan siswa sekolah menengah yang mengalami kelebihan berat badan memiliki prestasi lebih rendah daripada teman-teman sebayanya yang memiliki berat badan normal, serta lebih sering tidak masuk dan terlambat datang sekolah.

7. Ikut program prasekolah
Anak yang mengikuti program prasekolah 52 persen lebih mungkin lulus SMA daripada yang tidak mengikuti program prasekolah.

Pada usia 27 tahun, kelompok prasekolah lima kali lebih banyak yang memiliki rumah sendiri daripada kelompok non-prasekolah. Pada usia 40, kelompok non-prasekolah ditangkap atas tuduhan narkoba delapan kali lebih banyak dibandingkan alumni prasekolah, dan dua kali lebih sering melakukan serangan fisik.

8. Perbanyak anak mendengar kosakata baru
Anak-anak dalam keluarga penerima bantuan sosial mendengar kata-kata hampir empat kali lebih sedikit per tahunnya daripada anak-anak dari keluarga kelas profesional.

Para peneliti mengungkapkan bahwa semakin banyak kata-kata yang didengar, semakin besar kosakata dan semakin tinggi prestasi akademik.

9. Belajar bahasa asing
Anak-anak yang mempelajari bahasa asing selama dua tahun mendapat skor SAT 14 persen lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak pernah mempelajari bahasa asing.

Nilai verbal siswa yang mempelajari bahasa asing selama empat atau lima tahun lebih tinggi daripada skor verbal siswa yang mempelajari pelajaran lain selama empat atau lima tahun

10. Batasi permainan game komputer atau video game
Siswa yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari bermain komputer dan video game mendapat skor ujian sekolah 9,4 persen lebih rendah daripada siswa yang tidak lagi memainkan game semacam itu.

Bermain videogame berlebihan dapat mengganggu sekolah seperti halnya kegiatan lain yang dilakukan berlebihan semisal membaca untuk kesenangan, bermain di luar, tidur, atau berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga.

Bentuk Otak Anak

Senin, 16 Januari 2012 - Diposting oleh Badal di 04.20
REPUBLIKA.CO.ID, Cikal bakal otak anak mulai terbentuk pada usia kehamilan dini. Anak sehat dan pintar di sana bermula. Dari situ pulalah, masalah dan gangguan perkembangan bisa muncul. Kalau mau memiliki anak yang pintar dimulai dari sini (masa awal kehamilan) karena lempengan otak sudah terbentuk saat usia kehamilan 18 hari. Maka itu, kehamilan tersebut benar-benar harus dipersiapkan, ujar dokter spesialis tumbuh kembang anak, dr Ahmad Suryawan SpA(K).
Dari bentuk lempengan, pertumbuhan otak dalam janin akan terus tumbuh. Puncaknya saat kehamilan antara empat bulan hingga enam bulan. Nutrisi yang baik dan didukung psikis ibu yang stabil akan membentuk sel-sel otak bayi. Semakin banyak sel otak yang tumbuh, semakin tercipta anak yang cerdas. Untuk itu, pada masa kehamilan, ibu dilarang stres karena akan memengaruhi perkembangan sel-sel pembentukan otak.

Setelah bayi lahir, sel-sel otak harus distimulasi agar semakin banyak pembentuk jaringan penghubung sel-sel otak. Masa stimulasi ini, lanjut dokter yang akrab disapa Wawan itu, sangat penting dilakukan sejak dini. Otak anak yang kurang stimulasi tak memiliki jaringan penghubung.
Wawan menitikberatkan masalah stimulasi dini agar para orang tua mengetahui perkembangan anaknya. Sebab, ada masa periode kritis. Saat itu, pertumbuhan otak anak tidak tumbuh dan tidak berkembang. Periode kritis ini adalah sebuah kurun waktu dalam pertumbuhan otak anak. Bila didapatkan gangguan, akan berakibat anak mengalami kelainan perkembangan yang permanen dan sulit disembuhkan, paparnya di Karawaci, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Jika gangguan tersebut diketahui sejak dini, masih bisa dilakukan langkah-langkah perbaikan. Namun, jika deteksi terlambat, dikhawatirkan menjadi cacat seterusnya. Karena, pertumbuhan otak itu hanya sampai usia anak enam tahun.

9 Hal Positif Mendidik Anak

Diposting oleh Badal di 04.19
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perilaku orangtua dalam mendidik sejak dini ternyata berkorelasi langsung dengan sikap, pribadi buah hati di masa mendatang. Jika salah melakukan pengasuhan, yang terjadi justru anak mempunyai sifat atau sikap negatif. Lalu bagaimana mendidik anak yang tepat sehingga menjadi anak hebat (incredible).
Tak ada sekolah khusus untuk menjadi orangtua. Tetapi, orangtua tetap perlu belajar menerapkan pola pengasuhan yang positif pada anak agar dapat membentuk karakter positif anak di masa depan.
Hanny Muchtar Darta dari EI Parenting Consultant saat talkshow "Pentingnya Kecukupan Asupan Vitamin & Mineral Agar Anak Incredible" yang digelar oleh Scott's Multivitamin di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, mengungkap beberapa tips ataupun trik yang bisa menjadi rujukan:
1. Berkomunikasilah secara positif
Orangtua harus mempunyai persepsi bahwa anak itu unik dan mempunyai perbedaan dibandingkan anak yang lainnya. Jadi orangtua harus mempunyai kemampuan untuk membangun bakat yang dimiliki dengan cara yang positif. Kalau ibu ingin anaknya belajar bukan bilangnya "Jangan malas-malas". Tapi akan lebih baik jika mengatakan "Ayo dong semangat belajar".
2. Hindari membandingkan dengan adik, kakaknya atau dengan anak lain.
Jangan membandingkan dengan yang lain, tapi bandingkan dengan kemajuan yang diperoleh buah hati. Jangan mengatakan "Kakak kamu lebih hebat atau kakak kamu lebih rajin belajarnya, jadi kamu harus seperti dia dong. Harusnya "Loh kamu kemarin nilai Matematika dan Bahasa Inggris nilai kurang, seharusnya nanti harus lebih baik".
3. Dorong anak untuk ikut kompetisi.
Anak yang berusia 5-8 tahun lagi senang-senangnya berkompetisi karena dari segi kognotifnya lagi senang-senangnya untuk menunjukkan kebisaannya dan kemampuan yang dimilikinya. Tapi kalau sudah 12 tahun keinginan untuk berkompetisi turun. Jadi kalau ingin membentuk anak yang hebat, ajaklah berkompetisi sejak kecil.
4. Hindari memotong pembicaraan.
Seringkali dilakukan orangtua yang tidak sabar mendengarkan dan selalalu menyalahkan. Yang harus dilakukan adalah mendengarkan terlebih dahulu dengan penuh perhatian. Anak juga ingin dihargai pendapatnya. Jika ini dilakukan bisa melatih anak berani mengemukakan pendapat, atau gagasan yang dimilikinya.
5. Fokus pada tujuan
Terkadang orangtua asal memerintahkan. Misalnya, mengatakan jangan lupa baju olahragamu dibawa pulang atau mengatakan jangan malu bertanya nanti sesat di jalan. Lebih baik mengatakan, "Kalau berani bertanya, itu tanda anak cerdas,". Jadi bicaranya lebih positif sehingga membuat anak menjadi terinspirasi.
6. Memberikan banyak pujian, tentunya di tempat dan waktu yang tepat
Terlalu banyak waktu Anda yang terbuang jika hanya mengkritik sikap buruk buah hati. Sebaliknya, Anda jadi kekurangan waktu untuk memberinya pujian atas sikap positifnya. Ada kalanya, sesekali Anda perlu mengucapkan, "Mama senang, lho, lihat kamu membereskan mainan dan menyimpannya di tempat semula."
7. Berikan pelukan, belaian, dan ciuman
Biasakan memeluk buah hati hingga 12 kali sehari. Tujuannya supaya ia merasakan adanya kedekatan, kehangatan sehingga mampu membangun ikatan emosional yang baik disamping anak akan merasa diterima dan didukung oleh orangtuanya.
8. Membangun aturan sederhana.
Melatih kedisiplinan bisa dilakukan dengan membangun rutinitas misalnya: jam makan, jam tidur, makan pada tempat yang benar, dan lain sebagainya. Ini akan melatih anak hidup secara disiplin. Meski demikian, sebagai orangtua harus memberikan contoh melakukan kedisiplinan. Jangan terus dilanggar.
9. Hindari untuk bicara dengan anak ketika sedang mengalami emosi negatif
Belajarlah untuk memaklumi hal-hal yang bisa memicu anak kesal dan jengkel. Umumnya, perasaan tidak nyaman ini dialami anak-anak saat dia sedang kelelahan, saat Anda terlalu menuntutnya berbuat lebih, saat dia lapar, dan saat dia sakit. Minimalisasi kondisi-kondisi yang membuatnya tidak nyaman ini untuk mengurangi kejengkelan pada anak.

Baru Jadi Ayah dan Ibu

Minggu, 15 Januari 2012 - Diposting oleh Badal di 23.33
Kompas.com - Kekhawatiran menghadapi peran baru tidak saja dialami oleh calon ibu. calon ayah pun memiliki ketakutan tersendiri. Menurut data terbaru, 1 dari 10 ayah baru mengalami sindrom baby blues.

Kondisi ini sebenarnya normal terjadi. "Depresi pasca kelahiran bayi bisa dialami oleh kedua orangtua," kata James Paulson, peneliti mengenai masalah ini dari Eastern Virginia Medical School. Baby blues yang dialami oleh ayah dan ibu lebih tinggi populasinya di Amerika.

Berdasarkan analisa 43 studi yang melibatkan lebih dari 28.000 responden, diketahui angka kejadian baby blues pada orangtua baru di AS 14,1 persen, lebih tinggi dibanding dengan para orangtua dari negara di Eropa, Australia, Amerika Selatan, dan China.

Tanda baby blues pada ibu baru antara lain merasa tak berdaya, tak mampu mengurus bayi, sulit konsentrasi, kesepian, dan perasaan sedih yang mendominasi. Sedangkan pada ayah, bentuk depresinya berupa perasaan mudah tersinggung dan lebih mudah marah.

Perasaan gugup menghadapi perubahan peran, akumulasi rasa lelah karena kurang tidur, serta perasaan terisolasi dari dunia luar, juga memicu sindrom baby blues.

"Depresi yang dialami oleh satu orang, bisa berpengaruh pada seluruh anggota keluarga. Itu sebabnya orangtua baru harus dilihat sebagai sebuah kesatuan, bukan individual," kata Paulson.

Menurut sebuah studi jangka panjang terhadap lebih dari 10.000 keluarga selama tujuh tahun, diketahui depresi yang dialami oleh para ayah akan membuat anak-anak mereka mengalami masalah emosional dan perilaku ketika berusia 3,5 tahun.

Langkah Mencegah dan Menghindari Sectio Caesarea

Diposting oleh Badal di 23.32


Written by Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes

Walaupun untuk beberapa kasus, operasi Caesar memang perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa, namun saya percaya bahwa setidaknya separuh dari operasi dapat di hidari jika saja orang tua dapat bertanggung jawab atas proses kelahiran yang mereka alami, jika mereka mau memberdayakan diri sejak masa kehamilan mereka bahkan melakukan perubahan kecil dan membawa beberapa perbaikan, mungkin secara bertahap beberapa atau lebih banyak lagi operasi dapat dicegah atau dihindari. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di Amerika Serikat-pun ada peningkatan dramatis dalam tingkat Caesar lima tahun terakhir. Dan akhir-akhir ini mitos tentang operasi Caesarpun semakin merebak. Berikut ini beberapa mitos tentang Caesar:
~ "Sebuah caesar elektif adalah pilihan yang paling aman untuk melahirkan bayi daripada melahirkan normal."
Ini benar-benar mitos karena penelitian menyatakan tingkat kematian di antara bayi neonatus (umur bayi < 28 hari ) yang dilahirkan melalui operasi Caesar dua kali lipat lebih banyak dari pada bayi yang dilahirkan normal melalui vagina.
~ "Cesar adalah prosedur umum dengan sedikit risiko pada saya."
Sebenarnya operasi Caesar adalah operasi bedah abdomen mayor atau operasi besar. tidak hanya semua risiko yang terkait dengan kehamilan dan kelahiran, tetapi juga risiko yang lebih besar yang terkait dengan operasi apapun. Bahkan, sebuah artikel kesehatan edisi September Obstetri & Ginekologi merinci hasil studi yang dilakukan di Perancis yang memeriksa tingkat kematian ibu postpartum. Selama lima tahun studi mereka menemukan wanita yang melahirkan melalui bedah caesar tiga kali lebih mungkin untuk meninggal akibat komplikasi daripada wanita yang melahirkan secara normal. Penyebab utama dari kematian setelah bedah caesar adalah trombosis (bekuan darah), infeksi, dan komplikasi anestesi.
~ "Operasi Caesar lebih nyaman dan aku tidak akan merasakan sakit ketika melahirkan. Tidak seperti jika aku melahirkan secara normal."
Ada banyak metode manajemen rasa sakit yang dapat digunakan saat Anda melahirkan melalui vagina, tidak semua yang membutuhkan obat. Dengan operasi caesar rasa sakit saat melahirkan adalah tidak-ada karena anestesi, namun rasa sakit selama pemulihan sering konstan dan tahan lama. Wanita bisa merasakan sakit perut yang mendalam selama berbulan-bulan setelah operasi. Berurusan dengan rasa sakit, pemulihan dari operasi besar, dan komplikasi yang dapat muncul dari operasi caesar juga banyak sekali.
Studi menunjukkan wanita yang melahirkan normal lebih cepat pulihnya dan jarang menderita post partum blues di bandingkan dengan waita yang ,elahirkan secara Caesar.
Bagaimana Minimalkan Risiko saya untuk Caesar?
Dalam bagian berikut saya ingin membahas beberapa cara Anda dapat membantu meminimalkan kemungkinan persalinan Anda berakhir dengan bedah caesar. Jelas, ada kalanya bayi harus dikirimkan melalui caesar, namun menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) hanya sekitar 10% dari semua total kehamilan harus akhir pembedahan. Namun sayangnya, keputusan Caesar ini sering datang dari pasien yang tidak bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan keputusan dokter yang kadang-kadang tidak bertanggung jawab dan tidak mendukung persalinan normal sehingga semua kasus yang sebenarnya bisa di tangani diarahkan ke Caesar dengan berbagai alasan yang seolah-olah ini “demi kepentingan dan keselamatan si bayi dan si ibu”, dan ini akhirnya mengarah ke yang operasi SC yang tidak perlu atau tanpa indikasi yang jelas.
Berikut ini langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi kemungkinan Operasi Caesar:
1. Memahami mengapa
Dalam mencoba untuk lebih memahami mengapa begitu banyak bedah caesar dilakukan di Indonesia apalagi di daerah perkotaan, saya mulai meninjau literatur dan berbicara dengan bberapa ibu yang dilakukan SC, teman-teman dan anggota keluarga yang SC. Saya berbicara dengan beberapa dokter yang melakukan bedah caesar. Sejumlah mulai dari alasan fisik, masalah psikologis, dan budaya atau harapan muncul sebagai faktor umum yang mendasari keputusan SC tersebut di ambil
Sebagai contoh, dari sudut pandang fisik banyak ibu yang mengalami obesitas, sehingga ada banyak kekhawatiran yang muncul bahwa dia akan mengalami kesulitan ketika mengejan nanti. Factor kelelahan pada ibu juga menyebabkan proses persalinan akhirnya berakhir ke SC. Gagal induksi juga sering menyebabkan bedah caesar. Praktik-praktik modern, seperti pemberian epidural dan posisi ibu telentang saat melahirkan, mengurangi kemampuan tubuh untuk mendorong keluar bayi secara efektif, sementara membatasi makanan dan minuman akan semakin memperparah kelelahan ibu. Akhirnya, bedah caesar adalah pilihan paling mujarab saat itu.
Secara psikologis, banyak wanita yang takut melahirkan. Mereka kurang percaya diri kepada tubuh mereka untuk menyelesaikan tugas, dan ketakutan akan keselamatan bayi dan dirinya sendiri. Mereka telah dikondisikan untuk melihat kelahiran sebagai prosedur medis yang memerlukan manajemen pengawasan yang ketat, klinis dan intervensi teknologi. Di tambah lagi dengan keyakinan bahwa melahirkan itu nyeri dan menyakitkan, sehingga banyak ibu yang memilih melahirkan secara SC hanya karena takut merasakan nyeri. Mereka berasumsi bahwa SC adalah pilihan paling tepat untuk menghindari nyeri dalam proses persalinan. Selain itu, pelecehan seksual sebelumnya atau trauma persalinan pervaginam sebelumnya. Dapat menyebabkan kecemasan yang intens, citra diri yang buruk, Hal ini juga sangat mengurangi motivasi ibu untuk melahirkan secara normal.
Budaya, bedah caesar terlihat lebih sebagai kejadian yang tak terelakkan atau variasi lahir prosedural dibandingkan dengan operasi perut besar dengan potensi komplikasi serius. Sifat operasi rutin diperkuat ketika seorang watita mempunyai banyak teman, sahabat atau saudara yang sebagian besar melakukan operasi Caesar. Dan bahkan merasa bahwa SC adalah sebuah trend. Apalagi jika banyak public figure atau artis-artis yang melahirkan dengan cara SC.
2. Menyadari Resiko dan bahayanya
Untuk menghindari bedah Caesar, seorang wanita harus mengetahui resiko dan bahaya yang bisa saja terjadi ketika mereka memutuskan untuk melakukan SC. Dan untuk memfasilitasi keputusan itu sangatlah bijak jika mereka menerima secara penuh, informasi yang jujur dan jelas. Bahkan seorang wanita hamil berhak untuk mengetahui seluruh kebenaran tentang bedah caesar. Sebagai contoh:
Ø Kematian ibu adalah empat sampai delapan kali lebih tinggi daripada di kelahiran per vagina
Ø Perdarahan postpartum, penyakit kandung empedu, dan usus buntu masalah genitourinaria adalah komplikasi yang umum
Ø Cedera panggul yang dua kali lebih umum dibandingkan dengan kelahiran per vagina
Ø Infeksi rahim dua kali lebih mungkin (satu dari setiap empat atau lima)
Ø Komplikasi kardiopulmoner terjadi dua kali lebih sering
Ø Komplikasi tromboemboli juga dua kali lebih mungkin
Ø Akan ada bekas luka, besar ibu permanen dalam 100 persen dari kasus
Ø Banyak wanita mengalami rasa nyeri dan seperti di tarik di sekitar lokasi bekas operasi dan rasa tidak nyaman ini bisa di rasakan hingga 3-4 tahun sesudah operasi
Ø Resiko kematian bayi akibat asfiksia lebih tinggi daripada persalinan normal per vagina
Ø Sebagian besar ibu tidak bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini jika memilih operasi Caesar, karena procedural yang dianggap rumit.
Ø Gangguan atau kesulitan menyusui lebih banyak dibanding dengan persalinan normal per vagina
3. Pilihlah dokter/bidan/RS/RSIA/RB yang mendukung proses persalinan alami
Ini adalah point yang sangat penting. Untuk itu penting bagi Anda untuk melakukan wawancara kepada dokter atau provider Anda tentang pandangannya terhadap persalinan normal. Wawancarai kandidat dokter kandungan Anda untuk memastikan bahwa dokter tidak terpaku pada posisi melahirkan secara horizontal (terlentang). Jika demikian, maka dokter kandungan ini tidak tepat dan tidak layak untuk Anda!. Bagaimana pendapat mereka tentang berjalan selama proses persalinan (kala 1) dan posisi persalinan yang vertikeal (jongkok, duduk, nungging bahkan berdiri)?. Apakah dia mengakomodasikan keinginan Anda untuk posisi berjongkok atau minimal berbaring mng? Pastikan filosofi tentang proses kelahiran menurut beliau. Bagaimana presentase kesuksesan VBAC (Vaginal Birth After Caesarea) dokter tersebut? Angka minimal paling tidak mencapai 70%. Lalu bagaimana presentasi operasi Caesar yang dilakukan oleh dokter tersebut? Jika angkanya melebihi 15%, anda sebaiknya curiga dan kemungkinan dokter tersebut cenderung lebih suka melakukan operasi Caesar. HATI_HATI! Tanyakan juga mengenai rutinitas saat proses persalinan dan melahirkan. Tentang pemasangan infuse, pemasangan EFM (Electronic Foetal Monitoring) dll.
4. Bawalah seseorang untuk menemani dan mendampingi Anda di ruang persalinan
Jika Anda memilih untuk membayar jasa bidan/petugas kesehatan professional yang siap membantu Anda untuk memberikan pendampingan apalagi mendampingi dengan metode hypnobirthing, maka kemungkinan Anda menjalani operasi akan menurun.
5. Pentingnya berfikir Jernih, Berjalan dan rubah posisi Anda
Bayangkan seorang wanita dalam proses persalinan yang tidur terlentang dengan kaki berada di pijakan atau penyangga, lalu si dokter duduk dengan nyaman di kursi menghadap vagina si wanita tersebut. Perlu anda ketahui bahwa posisi terlentang adalah posisi untuk melahirkan secara Caesar. Semakin lama waktu Anda habiskan untuk tidur dengan posisi tersebut, maka semakin besar kemungkinan Anda untuk menjalani atau membutuhkan operasi Caesar. Penelitian menunjukkan bahwa bersalin dengan posisi tegak/vertical dapat meningkatkan efisiensi kerja rahim, mempersingkat lama persalinan, membantu pembukaan lebih lancar dan membantu Anda merasa lebih nyaman. Jika semakin banyak ibu, bidan dan dokter yang mengubah pola pikirnya bahwa melahirkan itu lebih mudah dengan posisi vertical, saya yakin akan semakin banyak ibu yang melahirkan secara normal!
Menggunakan posisi vertical bukan berarti Anda tidak bisa berbaring untuk istirahat. Banyak ibu yang kemudian berbaring miring dengan berkala dnegan bantuan beberapa bantal yang empuk dan nyaman dengan sesekali mendapatkan pijatan di punggungnya oleh pasangan.
BEBAS MENENTUKAN POSISI BERSALIN ADALAH TIKET MENUJU KELAHIRAN ALAMI YANG MEMUASKAN!
6. Jangan terburu-buru
Proses kelahiran itu seperti juga seks, tidak dapat diburu-buru.
Jangan pernah Anda merasa harus melahirkan dengan cepat akibat tekanan dari luar. Andalah bintangnya dan orang lain hanyalah actor pendukung. Kelahiran adalah peristiwa dalam hirup yang sayang jika dilewatkan dengan cepat. Kadang ibu yang persalinannya dikatakan gagal sebenarnya lebih tepat disebabkan karena dokter atau bidannya tidak sabar dalam menunggu.
Tidak ada tenggang waktu yang sama untuk setiap kelahiran. Walaupun memang ada tahapan-tahapannya, tetapi hal ini lebih digunakan untuk memperkirakan lamanya tahapan itu berlangsung. Namun anda tetap merupakan individu yang unik. Toh rahim Anda tidak mempelajari tahapan yang berlaku untuk persalinan bukan?
Kekhawatiran tentang persalinan yang panjang lebih disebabkan karena ibu akan lebih banyak mengalami kontraksi, dan hal ini berarti bayi akan mengalami kekurangan oksigen dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun kejadian ini tidak pernah secara ilmiah di dokumentasikan.
7. Gunakan segala macam intervensi dengan bijaksana
Ini seperti EFM juga induksi dalam persalinan. Maupun intervensi yang sederhana saja seperti pemasangan infuse pada ibu bersalin tanpa indikasi yang jelas. Secara tidak langsung ini akan membatasi gerak si ibu sehingga mau tak mau si ibu harus tidur dia dalam jangka waktu yang lama saat berada dalam poses persalinan. Padahal seperti kita bahas di point sebelumnya ibu bersalin seharusnya bisa berjalan dan merubah posisi nya senyaman mungkin saat melahirkan.
8. Rencanakan proses persalinan Anda sebaik mungkin (buatlah Birth Plan Anda)
Membuat birth plan sangatlah penting. Ingat proses persalinan dan kelahiran adalah sebuah proses yang bakalan terekam dan terkenang di sepanjang hidup Anda.
Lihat:
- http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56
- http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=351:contoh-birth-plan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56
9. Pertimbangkan biaya
Persalinan dengan SC biayanya jauh lebih besar dibandingkan proses persalinan normal. Ini karena dalam proses ini Anda membutuhkan setidaknya 5 tenaga ahli (dokter ahli kandungan, dokter ahli anesthesia, dokter Anak, perawat bedah dan bidan). Alat yang digunakan juga beragam selain itu perawatan post operasinya juga lama dan membutuhkan biaya. Jadi mari jadikan pertimbangan biaya ini menjadi motivasi Anda untuk melahirkan secar normal saja. Mengingat biaya melahirkan SC minimal sekitar 10 juta. Sedangkan bersalin normal paling sekitar 1 juta saja.
10. Pertimbangkan Aftermath Nya
Setelah bedah caesar sejumlah besar wanita akan memerlukan rawat inap kembali untuk menangani komplikasi yang terkait. Banyak juga pasangan yang menemukan kesuburan mereka menurun, dan mereka menghadapi peningkatan risiko kehamilan ektopik, plasenta previa, ruptur uterus atau abrupsio plasenta pada kehamilan berikutnya. Banyak wanita melaporkan bahwa mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memulihkan energy mereka setelah operasi. Mengalami beberapa rasa kehilangan dan menyesal berlama-lama.
11. Berdayakan diri Anda sejak masa kehamilan
Memberdayakan diri berarti mengupayakan baik body, mind maupun soul untuk melahirkan secara normal alami.
Mari mengambil langkah kecil menuju langkah yang lebih besar!
Upayakan ukuran bayi Anda cukup dan tidak berlebihan dengan menghambat asupan protein hewani, produk susu, karbohidrat dan permen/gula yang berlebihan. Makanlah makanan organik bila memungkinkan, untuk menghindari hormon pertumbuhan. Jangan pasif
Malpositioning merupakan area dimana pencegahan adalah kunci. Deteksi dini dan koreksi presentasi sungsang posterior atau persisten membutuhkan pemeriksaan visual, profil fundus laporan ibu mengenai lokasi gerakan janin paling menonjol, palpasi yang menyeluruh, dan verifikasi posisi lokasi yang dicurigai melalui nada jantung, kadang-kadang ditambah dengan pemeriksaan vagina jika Anda tidak benar-benar yakin. Intinya ketahuilah posisi janin sejak dini saat kehamilan sehingga ketika terjadia kelainan maka Anda mempunyai cukup waktu untuk berkonsultasi dan melakukan reposisi bersama bidan datau dokter yang kompeten
Selama masa kehamilan pengetahuan itu sangatlah penting. Banyak sekali blog, website, dan grup di social media yang berbagi tentang kehamilan dan persalinan yang sehat. Berdayakan diri anda untuk belajar dan belajar lahgi karena ini sangat penting. PENGETAHUAN ADALAH KUNCI untuk mendapatkan pengalaman yang positif dalam kehamilan dan persalinan.
Nutrisi adalah kunci untuk kesehatan bayi, kehamilan dan kelahiran. Setiap dari berbagai sumber makanan alami. Makan 80-100 gram protein per hari. Pastikan Anda mendapatkan cukup karbohidrat juga, atau protein akan digunakan sebagai bahan bakar. Jangan menghindari garam. Sel bermandikan garam dan Anda sedang membangun jutaan sel-sel baru terus-menerus. Anda dapat menghindari komplikasi terburuk dengan makan cukup protein dan pengasinan makanan secukupnya. Anda akan menghindari preeklamsia atau toksemia, prematuritas, retardasi pertumbuhan intrauterin, bayi berat lahir rendah, dan abrupsi plasenta. Kesehatan yang baik Anda akan mencegah pendarahan dan persalinan yang lama.

DepresiSetelah OperasiSesar

Diposting oleh Badal di 23.28
Kompas.com - Depresi pasca melahirkan merupakan gangguan perasaan yang terjadi pada perempuan terkait dengan kelahiran anak. Kondisi ini lebih berat daripada baby blues karena bisa terjadi selama berbulan-bulan setelah kelahiran.
Diperkirakan 15-20 persen perempuan melahirkan mengalami depresi. Namun kondisi ini lebih banyak dialami wanita yang melahirkan lewat operasi caesar. Ibu yang mengalami depresi dihinggapi perasaan marah, tertekan, bersalah, bingung, waswas, kesal, murung, dan khawatir.
Para ahli menduga depresi pasca melahirkan dipicu oleh lamanya waktu pemulihan pasca operasi. Selain itu operasi caesar yang terjadwal juga meningkatkan risiko depresi.
Penelitian terbaru itu dilakukan tim dari Universitas National Yang-Ming, Taiwan terhadap lebih dari 10.000 ibu. Mereka menemukan di negara itu para ibu yang melahirkan secara alamia lebih jarang yang menderita depresi pasca persalinan. Risiko depresi juga 48 persen lebih tinggi pada ibu yang memang memilih persalinan dengan operasi dibanding yang dibedah karena alasan medis.
Para ibu yang menderita depresi pada umumnya tidak menyadari kondisinya. Namun biasanya mereka menjadi sangat gelisah dan pencemas. Depresi pasca melahirkan seharusnya segera ditangani karena bila dibiarkan berlarut-larut bisa memengaruhi hubungan ibu dengan anak serta suami.

Kecerdasan Emosional

Jumat, 13 Januari 2012 - Diposting oleh Badal di 05.39
Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Pada kenyataannya, ada banyak kasus di mana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi tidak menjamin seseorang akan meraih kesuksesan.

Daniel Goleman, seorang profesor dari Universitas Harvard menjelaskan bahwa ada ukuran/patokan lain yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang. Dalam bukunya yang terkenal, Emotional Intelligence, membuktikan bahwa tingkat emosional manusia lebih mampu memperlihatkan kesuksesan seseorang.

Intelligence Quotient (IQ) tidak dapat berkembang. Jika seseorang terlahir dengan kondisi IQ sedang, maka IQ-nya tidak pernah bisa bertambah maupun berkurang. Artinya, jika seseorang terlahir dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup, percuma saja dia mencoba dengan segala cara untuk mendapatkan IQ yang superior (jenius), begitu pula sebaliknya. Tetapi, Emotional Quotient(EQ) dapat dikembangkan seumur hidup dengan belajar.

Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, dan contoh-contoh yang didapat seseorang sejak lahir dari orang tuanya. Kecerdasan Emosi menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:

empati (memahami orang lain secara mendalam)

mengungkapkan dan memahami perasaan

mengendalikan amarah

kemandirian

kemampuan menyesuaikan diri

disukai

kemampuan memecahkan masalah antar pribadi ketekunan

kesetiakawanan

keramahan

sikap hormat

Orang tua adalah seseorang yang pertama kali harus mengajarkan kecerdasan emosi kepada anaknya dengan memberikan teladan dan contoh yang baik. Agar anak memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, orang tua harus mengajar anaknya untuk :

membina hubungan persahabatan yang hangat dan harmonis

bekerja dalam kelompok secara harmonis

berbicara dan mendengarkan secara efektif

mencapai prestasi yang lebih tinggi sesuai aturan yang ada (sportif)

mengatasi masalah dengan teman yang nakal

berempati pada sesama

memecahkan masalah

mengatasi konflik

membangkitkan rasa humor

memotivasi diri bila menghadapi saat-saat yang sulit

menghadapi situasi yang sulit dengan percaya diri

menjalin keakraban

Jika seseorang memiliki IQ yang tinggi, ditambah dengan EQ yang tinggi pula, orang tersebut akan lebih mampu menguasai keadaan, dan merebut setiap peluang yang ada tanpa membuat masalah yang baru.



* Dari berbagai sumber di internet

Inteligensi dan IQ

Diposting oleh Badal di 05.38
Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :

Faktor bawaan atau keturunan

Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 - 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.

Faktor lingkungan

Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.

Inteligensi dan IQ

Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.

Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age). Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.

Pengukuran Inteligensi

Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.

Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.

Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.

Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat.

Inteligensi dan Bakat

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.

Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.

Inteligensi dan Kreativitas

Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.

Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.

Mengenal Persepsi, Ilusi, dan Halusinasi

Diposting oleh Badal di 05.37
Kita tentu sering sekali mendengar istilah persepsi, ilusi, maupun halusinasi. Pada ilmu kejiwaan, kata-kata tersebut sangat akrab bagi mereka yang berkecimpung di dalamnya. Tapi apa sebenarnya persepsi, ilusi, dan halusinasi ditinjau dari sisi kejiwaan ?

Persepsi adalah hasil interaksi antara dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada individu atau seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu secara intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu dapat bersifat biologis, sosial, dan psikologis. Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu yang bersifat "gambaran psikis".

Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif.
Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).

Halusinasi adalah persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan pada reseptor-reseptor panca indera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa obyek.

Halusinasi merupakan suatu gejala penyakit kejiwaan yang gawat (serius). Individu mendengar suara tanpa adanya rangsangan akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanya rangsangan visual, membau sesuatu tanpa adanya rangsangan dari indera penciuman.

Halusinasi sering dijumpai pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi juga dapat terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasi hypnagogik.

Bermacam-macan bentuk halusinasi

Halusinasi akustik (pendengaran)

Halusinasi ini sering berbentuk :
• Akoasma, yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas
• Phonema, yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia, sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu

Halusinasi visual (penglihatan)
Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita.

Halusinasi olfaktorik (pembauan)
Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai. Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderitanya.

Halusinasi gustatorik (pengecap)
Halusinasi gustatorik murni jarang dijumpai, tetapi sering terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.

Halusinasi taktil (perabaan)
Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.

Halusinasi haptik
Halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.

Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba.

Halusinasi autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.
Penderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya. Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius ? Tak seorangpun yang tahu ...

Source Kumpulan Artikel Psikologis

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls